BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Memahami sebuah buku
bukanlah hal yang mudah, apalagi kondisi mahasiswa sekarang jauh berbeda dengan
mahasiswa zaman dahulu. Sekarang ini mahasiswa lebih tertarik pada hal-hal yang
instan. Mahasiswa lebih suka dan tertarik pada suguhan atau tayangan televisi.
Sungguhan dan tayangan televisi itu berupa sinetron maupun film yang kesemuanya
memberikan pengaruh terhadap berkurangnya minat mahasiswa untuk membaca karya
sastra atau mengapresiasi karya sastra.
1.2
Tujuan
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang buku Menyimak dan Teaching and
Researching Listening. Selain itu, secara operasional penelitian ini bertujuan
untuk:
1.
Menjelaskan pengertian, tahap-tahap, ragam Menyimak
2.
Membandingkan kedua buku
3.
Mengetahui kelemahan dan kelebihan setiap buku
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan
diatas, kemudian dapat disusun beberapa rumusan masalah dalam rencana
penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam rencana penelitian ini adaah
sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah pengertian menyimak?
2.
Apakah kelebihan dan kelemahan dari masing-masing buku?
3.
Untuk apakah buku tersebut digunakan?
BAB II
ISI
1.
Nama buku : Menyimak sebagai suatu keterampilan
Penulis : Henry Guntur Tarigan
Penerbit : Angkasa Bandung
Tebal : 192 halaman
Bahasa : Indonesia
2.1 Pengertian Menyimak
Menyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan serta memahami makna komunikasi yang teah disampaikan oleh sang pembicara
melalui ujaran atau bahasa lisan.
2.2 Tahap-tahap Menyimak
a.
Menyimak
Berkala
b.
Menyimak
Dangkal
c.
Setengah
Menyimak
d.
Menyimak
Serapan
e.
Menyimak
Sekali-kali
f.
Menyimak
Asosiatif
g.
Menyimak
dengan Reaksi Berkala
h.
Menyimak
Saksama
i.
Menyimak
Aktif
2.3 Ragam Menyimak
Dalam
pembicaran terdahulu telah dikemukakan bahwa tujuan menyimak adalah untuk
memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang
hendak disampaikan sang pembicara melalui ujaran.
a.
Menyimak
Ekstensif
Digunakan
untuk memperkenalkan kembali bahan yang telah pernah dipelajari dalam suatu
lingkungan baru dengan cara yang baru.
b.
Menyimak
Intensif
Menyimak
Intensif lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secraa lebih bebas dan lebih
umum serta tidak perlu dibawah bimbingan langsung para guru.
2.4 Suasana Menyimak
c.
Suasana
Defensif
·
Evaluatif
·
Mengawasi
·
Strategis
·
Netral
·
Superior
·
Pasti
dan Tentu
d.
Suasana
Suportif
·
Deskripsi
·
Orientasi
Permasalahan
·
Spontanitas
·
Empati
·
Ekualitas
·
Provisionalitas
2.5 Perilaku Menyimak
a.
Menyimak
Faktual
§
Kita
harus melibatkan diri secara total pada situasi komunikasi
§
Kita
harus mnguasai seni atau kiat pembuatan catatan yang tepat guna
§
Kita
harus mencari serta menganalisis sarana-sarana penunjang yang diutarakan oleh
sang pembicara
§
Kita
harus mencari pola organisasi dan struktur keseluruhan sang pembicara.
b.
Menyimak
Empatik
§
Buatlah
catatan-catatan mental dari butir-butir utama
§
Pikirkan
dan renungkanlah kemungkinan adanya cara-cara lain untuk menunjang ide-ide
utama sang pembicara.
§
Cari
dan dapatkanlah cara-cara yang telah dipakai oleh pembicara untuk
mengorganisasikan atau member struktur terhadap penampilannya.
2.6 Faktor Mempengaruhi Menyimak
a)
Faktor
Fisik
Lingkungan fisik juga mungkin sekali turut bertanggung jawab atas ketidakefektifan
menyimak seseorang. Ruangan mungkin sekali terlalu panas, lembab, ataupun
terlalu dingin, suara atau bunyi bising yang mengganggu dari jalan, dari kamar
sebelah.
b)
Faktor
Psikologis
§
Prasangka
dan kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan
§
Keasikan
terhadap minat pribadi serta masalah pribadi
c)
Faktor
Pengalaman
Kurangnya atau
tiadanya minat pun agaknyamerupakan aibat dari pengalaman yang kurang
atau tidak ada sama sekali pengalaman dalam bidang yang akan disimak itu.
2.7
Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyimak
1.
Unsur Pembicara
Pembicara haruslah menguasai
materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan penyimak
juga harus bergaya menarik / bervariasi
2.
Unsur Materi
Unsur yang diberikan haruslah
actual, bermanfaat, sistematis dan seimbang
3.
Unsur Penyimak / Siswa
a. Kondisi siswa dalam keadaan baik
b. Siswa harus berkonsentrasi
c. Adanya minat siswa dalam menyimak
d. Penyimak harus berpengalaman luas
b. Siswa harus berkonsentrasi
c. Adanya minat siswa dalam menyimak
d. Penyimak harus berpengalaman luas
4.
Unsur Situasi
a. Waktu penyimakan
b. Saran unsur pendukung
c. Suasana lingkungan
b. Saran unsur pendukung
c. Suasana lingkungan
2.8
Ciri-Ciri Penyimak Ideal
Menurut Djago Tarigan mengidentifikasi ciri-ciri menyimak
ideal sebagai berikut:
1. Berkonsentrasi
Artinya penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian
kepada materi yang disimak
2. Penyimak harus
bermotivasi
Artinya mempunyai tujuan tertentu sehingga
untuk menyimak kuat
3. Penyimak harus
menyimak secara menyeluruh
Artinya penyimak harus menyimak materi secara utuh dan padu
4. Penyimak harus menghargai pembicara
5. Penyimak yang baik harus
selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang inti
6.
Penyimak harus sungguh-sungguh
7. Penyimak tidak mudah terganggu
8. Penyimak harus cepat menyesuaikan diri
9. Penyimak harus kenal arah pembicaraan
10. Penyimak harus kontak dengan pembicara
11.
Kontak dengan pembicara
12.
Merangkum
13.
Menilai
14. Merespon
2. Nama buku :
Teaching and Researching Listening
Penulis : Michael Rost
Tebal
: 251 halaman
Bahasa
: Inggris
2.9
Teaching
and Researching Listening
Pengajaran dan Meneliti: Mendengarkan menyediakan
ringkasan up-to-date mengajar dan meneliti mendengarkan memenuhi perubahan
kebutuhan bahasa dan linguistik siswa, guru dan peneliti. Pertama membahas
sejarah, konteks dan latar belakang untuk mendengarkan, kemudian melihat pada
pertanyaan kunci yang dapat diatasi melalui penelitian dan memberikan ide-ide
praktis untuk menghubungkan isu penelitian untuk praktek mengajar sebenarnya.
Michael Rost memperlakukan mendengarkan dalam bahasa pembelajaran sebagai suatu
bidang yang berbeda penyelidikan, dengan alasan bahwa cara tradisional termasuk
mendengarkan sebagai bagian dari bahasa lisan atau studi komunikasi tidak
memberikan topik yang memadai treatment.Teaching dan Meneliti: Mendengarkan
memberikan perawatan menyeluruh dan praktis baik dari linguistik dan proses
pragmatis yang terlibat dalam penggunaan bahasa lisan dari perspektif pendengar
.. Melalui pemahaman interaksi antara proses-proses, pendidik bahasa dan
peneliti dapat mengembangkan wawasan yang lebih, valid dan cara yang efektif
untuk mengajar dan meneliti mendengarkan. Dimasukkannya berbagai ide dan
alat-alat praktis untuk pembangunan pengajaran dan model penelitian akan
terlibat dan menginformasikan semua orang menggunakan bahasa menyelidiki
komunikatif. Ditulis dalam gaya yang sangat diakses, Pengajaran dan Meneliti:
Mendengarkan memiliki berbagai sumber belajar dan mengajar bantu:-definisi
konsep kunci dalam psikolinguistik-konsep yang memungkinkan pembaca kotak untuk
meninjau ide-ide kunci-kutipan dari tokoh-tokoh terkemuka di linguistik
diterapkan - kategorisasi instruksional terkait dengan pengajaran bahasa lisan
konsep - analisis praktek pengujian - berbagai proyek penelitian yang
realistis, termasuk pedoman prosedural. Michael Rost adalah dosen di University
of California, Berkeley. Dia telah aktif dalam pengajaran bahasa, administrasi
program, dan pelatihan guru di seluruh dunia selama lebih dari 20 tahun, dan
telah bekerja sebagai konsultan bahasa dengan beberapa asosiasi internasional
termasuk Save the Children Foundation, Kementerian Luar Negeri di Jepang dan
Yayasan Annenberg di Washington .
2.10 Kelebihan Buku
Dalam buku yang berjudul Menyimak Sebagai Keterampilan Berbahasa karangan Prof. DR.Henry Guntur,
memiliki penggunaan bahasa yang mudah dipahami.
Pilihan kata atau kaliamat-kalimat yang digunakan dalam buku cukup mudah dipahami dan sehingga tidak sulit untuk dimengerti. Dalam buku ini pengertian dan semua tentang menyimak dijelaskan dengan
begitu singkat,jelas dan padat, bahasa yang
tegas dan jelas
menjadi sebuah ciri khas dari buku ini yang membuat orang-orang lebih memilih
buku ini.
Buku ini juga membahas dengan
detail cara
meyimak dengan benar, tujuan menyimak,
arti, pembagiannya ,dll. Henry G Tarigan yang kita ketahui bahwa dia sudah terkenal
sebagai seorang jurnalistik yang sudah menulis berbagai macam buku,Tampaklah jelas bahwa penulis berasal dari kalangan
jurnalistik sehingga memahami betul bagaiman bahasa-bahasa jurnalistik Dalam
buku yang berjudul Menyimak sebagai keterampilan bebahasa
karangan Prof.
DR.Henry Guntur, memiliki penggunaan
bahasa yang mudah
dipahami. Pilihan kata atau kaliamat-kalimat yang digunakan dalam
buku cukup mudah
dipahami dan sehingga tidak sulit untuk dimengerti. Dalam buku ini pengertian dan semua tentang menyimak dijelaskan dengan
begitu singkat,jelas dan padat, bahasa yang
tegas dan jelas
menjadi sebuah ciri khas dari buku ini yang membuat orang-orang lebih memilih
buku ini.
Buku
yang kedua adalah buku yang berjudul Teaching and Researching Listening karangan Michael Rost , memiliki teknik penjelasan menyimak yang begitu jelas dan lebih
lengkap.Mulai dari cara menyimak yang benar dan kemampuan linguistik kita dalam
memulai menyimak dan mendengarkan.Buku ini sangat memperhatikan cara penyimakan
yang benar dan tepat. Dalam buku ini pengertian dan semua tentang menyimak
dijelaskan dengan begitu jelas dan padat.
Salah satu yang paling terlihat keunggulan buku ini adalah penjelasan cara
mendengar yang baik terhadap apa yang dijelaskan.Penjelasan tersebut pun dibuat
dengan gambar ketika telinga kita menyimak dengan baik dan benar.Ketika kita menguasai buku ini maka kita
secara bertahap akan mengetahui dan mengusai materi yang sudah dikaji.
2.11 Kelemahan Buku
Kata-kata yang digunakan alam buku Menyimak sebagai suatu
keterampilan berbahasa ini
memang jelas. Namun pada beberapa halaman dan penjelasan buku ini bahwa buku ini
terkadang menggunkan kata yang berulang-ulang,menurut saya dengan membaca buku ini
kita akan kebingungan sendiri karena penjelasan yang dibuat terlalu
bertele-tele.Dengan kata lain kita harus paham betul dari awal dan penuh
konsentrasi dalam membaca buku ini.
Penggunaan contoh dalam buku ini
juga terlalu banyak. Jika contoh-contoh tersebut memiliki perbedaan makna
antara contoh yang sebelumnya, maka akan lebih baik lagi. Namun pada buku ini,
contoh-contoh tersebut tidaklah demikian. Contoh yang cukup banyak dalam setiap
pembahasan hanya memiliki makna yang sama dengan contoh sebelum-sebellumnya.
Hal itu membuat pembaca cendrung bosan untuk membaca contoh yang berikutnya.
Dalam
buku Teaching
and Researching Listening memang dijelaskan secara detail,tetapi dengan
penjelasan yang begitu banyak akan membuat orang ganpang bosan dalam
membacanya, sehingga ketika kita mempelajari buku ini, kita akan berhenti ditengah karena sudah
merasa bosan. Buku ini juga lebih fokus membahas tentang Linguistik bahasa
ketika kita mendengarkan sehingga kita harus menguasai banyak tentang
linguistik.
2.12 Buku Ini Lebih Cocok Digunakan Untuk Apa?
Buku
henry Guntur (bahasa Indonesia) , dan Michael Ros (bahasa Inggris), sangat baik
digunakan pleh mahasiswa khususnya bagi mereka yang ada di jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia. Namun tidak menutup kemungkinan khalayak umum untuk membaca
dan memahaminya untuk meningkatkan cakrawala ilmu pengetahuan , serta untuk
digunakan sebagai dasar dan bahan agar dapat berkomunikasi dengan baik , alas
an yang lain yaitu :
Perkembangan
ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak menuntut masyarakatnya
untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui berbagai
media, radio, televisi, telepon, internet maupun melalui tatap muka secara
langsung. Berbagai lembaga baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, untuk
memecahkan masalah, sering mendatangkan para pakar yang sesuai dengan bidang
informasi yang dibutuhkannya. Pemecahan masalah itu melalui berbagai kegiatan
seperti rapat, seminar, diskusi, ceramah, debat, simposium, dsb.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering pula harus menyimak, berita, cerita, pengumuman, laporan, dan sebagainya. Namun, tidak semua orang mampu menyimak dengan baik, pasdahal kemajuan masyarakat sangat tergantung pada kemampuan menyimak berbagai informasi anggota masyarakatnya. Jika seseorang banyak mendapatka informasi berarti orang itu meningkatkan pengetahuan, dan banyak pengetahuan berarti meningkatkan daya pikir.
Berbicara tentang keterampilan menyimak tidak dapat dipisahkan dari keterampilan bahasa yang lain, yaitu keterampilan berbicara, membaca, dan menulis. Keberhasilan seseorang dalam menyimak dapat diketahuai bagaimana penyimak memahami dan menyampaikan informasi secara lisan maupun tertulis. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menyimak cukup kompleks jika penyimak ingin menangkap makna yang sesungguhnya dari simakan yang mungkin tidak seutuhnya tersirat , sehingga penyimak harus berusaha mengungkapkan hal-hal yang tersirat itu.
Oleh karena itu, penyimak perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan materi simakan, artinya ia harus sering berlatih menyimak. Dengan demikian, berhasil tidaknya keterampilan siswa menyimak tidak lepas dari upaya guru dalam meningkatkan proses pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat dari kepentingan keterampilan menyimak terhadap keterampilan bahasa yang lainnya, yakni: (1) keterampilan menyimak merupakan dasar yang cukup penting untuk keterampilan berbicara. Ada yang berbicara harus ada yang menyimak atau sebaliknya, keduanya saling membutuhkan, (2) keterampilan menyimak juga merupakan dasar bagi keterampilan membaca atau menulis, petunjuk-petunjuk disampaikan melalui bahasa lisan . Ini berarti mereka harus menyimak, (3) keterbatasan penguasaan kosakata pada saat menyimak akan menghambat kelancaran membaca dan menulis.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering pula harus menyimak, berita, cerita, pengumuman, laporan, dan sebagainya. Namun, tidak semua orang mampu menyimak dengan baik, pasdahal kemajuan masyarakat sangat tergantung pada kemampuan menyimak berbagai informasi anggota masyarakatnya. Jika seseorang banyak mendapatka informasi berarti orang itu meningkatkan pengetahuan, dan banyak pengetahuan berarti meningkatkan daya pikir.
Berbicara tentang keterampilan menyimak tidak dapat dipisahkan dari keterampilan bahasa yang lain, yaitu keterampilan berbicara, membaca, dan menulis. Keberhasilan seseorang dalam menyimak dapat diketahuai bagaimana penyimak memahami dan menyampaikan informasi secara lisan maupun tertulis. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menyimak cukup kompleks jika penyimak ingin menangkap makna yang sesungguhnya dari simakan yang mungkin tidak seutuhnya tersirat , sehingga penyimak harus berusaha mengungkapkan hal-hal yang tersirat itu.
Oleh karena itu, penyimak perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan materi simakan, artinya ia harus sering berlatih menyimak. Dengan demikian, berhasil tidaknya keterampilan siswa menyimak tidak lepas dari upaya guru dalam meningkatkan proses pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat dari kepentingan keterampilan menyimak terhadap keterampilan bahasa yang lainnya, yakni: (1) keterampilan menyimak merupakan dasar yang cukup penting untuk keterampilan berbicara. Ada yang berbicara harus ada yang menyimak atau sebaliknya, keduanya saling membutuhkan, (2) keterampilan menyimak juga merupakan dasar bagi keterampilan membaca atau menulis, petunjuk-petunjuk disampaikan melalui bahasa lisan . Ini berarti mereka harus menyimak, (3) keterbatasan penguasaan kosakata pada saat menyimak akan menghambat kelancaran membaca dan menulis.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Setelah membaca buku tersebut dapat
disimpulkan bahwa masing-masing buku tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan
buku yang berbeda-beda.Seperti buku dari Hendry Guntur yang menjelaskan secara
singkat dan padat tentang menyimak yang benar. Sedangkan dalam buku Michael
Rost yang menjelskan materi mulai dari awal sampai akhir yang sangat bagus dan
dijelaskan dengan gambar tertentu agar kita lebih mudah memahaminya.
Dapat kitasimpulkan juga
bahwa buku ini juga memiliki kelemahan masing-masing seperti kita lihat
dari penyajian praktik dan penjelasan yang diberikan. Dengan tugas dalam
membuat kritikal buku ini maka,terciptalah dalam diri kita rasa ingin tahu dan
ilmu pengetahuan yang baru untuk mengetahui isi dari buku tersebut, bagaimana
kita menemukan kelemahan dan kelebihan masing-masing buku. Dan tanpa kita
sadari rasa mau dalam diri kita dalam belajar keras akan muncul demi
mendapatkan hasil yang memuaskan.
3.2
Saran
Saran penulis kepada pembaca semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi anda, dengan membaca makalah ini kita akan termotivasi dan
mengerti dalam pembuatan sebuah kritikal.
Penulis
sangat mengharapkan krtik dan saran yang mendukung dari pembaca. Penulis sangat menyadari makalah ini masih
banyak kesalahan dalam pembuatan.Mohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini terdapat
kesalahan yang ditemukan oleh pembaca baik dilihat itu dari segi penulisan,
penggunaan bahasa,dll. Untuk itu penulis mohon maaf karena penulis sangat
menyadari bahwa setiap manusia tidak ada
yang sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
Tarigan G,Hendry.2007.Menyimak sebagi suatu keterampilan berbahasa, ,Jakarta:PT Gramedia.
Rost,michael..2002.Teaching and Researching Listening, Hongkong:A Person Education Book.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar